Membangun Peradaban dari Dalam Rumah
Untuk
bisa membangun sebuah rumah tangga yang sukses mencetak generasi Rabbani menciptakan
banyak karya dan produktif dalam beramal, maka sangat perlu bagi sepasang suami
istri untuk mengenal diri dan pasangannya sehingga potensi keduanya bisa
dimaksimalkan dalam meraih visi besar keluarga.
Tapi
sebelum melakukan dan mencapai itu semua, hal yang pertama harus di pupuk dalam
rumah tangga adalah : CINTA
Saat
seminggu, sebulan bahkan setahun setelah menikah, baisanya hubungan antara
suami istri sudah seperti sahabat. Saling percaya dan setia. Sudah jarang ada
bumbu bumbu asmara dan romantisme. Sudah jarang ada detak jantung yang berbunyi
“Deg Deg Ser” jika mata bertatapan.
Untuk
itu, agar cinta selalu terpupuk dan tumbuh mekar, perlu bagi suami istri untuk
melakukan hal-hal yang bisa menumbuhkan cinta yang hilang seperti : Membuat
Surat Cinta.
Bukan
hanya sebatas supripse, atau kado apalagi jika hanya dilakukan saat ulang tahun
atau hari jadi pernikahan.
Saya dan
suami, sejak menikah sudah memutuskan untuk memiliki DIARY PERNIKAHAN. Mungkin
akan ada yang bilang : “Udah gede koq masih punya diary sih?! Lebaaaaaay
bangeeet dah!!!” Hahaha
Jadi
gini, kami berdua itu emang suka nulis. Maka dari itu diary menjadi salah satu
wadah untuk menyalurkan bakat, serta melatih terus skill kepenulisan. Nah di
dalam diary itu, minimal 2 hari sekali, kami harus menuliskan apa-apa yang kami
rasakan baik itu positif maupun negatif.
Diary ini
penting sekali, agar kami bisa menyampaikan apa yang tidak bisa diutarakan
secara lisan. Juga untuk menuliskan apa saja kelebihan dan kekurang pasangan di
hari ini yang kita tidak suka. Biasanya seminggu sekali, kami bertukar diary
dan mencari solusi nya bersama-sama. Kayak anak ABG aja yah hahaha . Tapi ya
begitulah cara kami memupuk cinta. Tidak boleh tidur dengan rasa kecewa dan
marah. Tidak boleh berpisah tanpa ucapan cinta, salim dan peluk kasih sayang.
Diary
juga bagus banget buat kita yang gak suka ditegur langsung saat melakukan
kesalahan. Kadang gak enak kan rasanya, kalau baru pulang kerja, sepatu asala
taruh aja karna udh capek banget dan pengen selonjoran, lagi asik santai eh
ditegor : “Coba lah naruh sepatu tu yang rapi ! ” Apalagi kalau setelah teguran
itu ada rentetan omelan bla bla bla yang panjang binti lebar, bisa-bisa yang lagi
capek juga ikutan emosi. Berantem berkepanjangan. Duuuh, kacau deh!
Diary Pertama - Waktu Masih Pake Buku |
Di awal pernikahan dulu, suami saya pernah menghadiahi saya sebuah pertunjukan musik
live di sebuah Cafe. “Sebuah lagu untuk
Gellis Firdha Auliana, “Akhirnya Ku Menemukanmu By Naff”, begitu kata
vokalisnya saat itu ..
Waktu itu
tentu saja hati saya deg deg ser, trus kesemsem malu sambil senyam senyum
sendiri. Berasa jadi wanita yang paling cantik, paling oke dan super happy
bangeet, hehe.
Maka hari
ini, saat mendapat tugas membuat surat cinta, saya memutuskan untuk melakukan
sesuatu yang TUJUANNYA adalah : Jatuh Cintalah kembali Pada Suami Anda.
Saya memutuskan
untuk membuat sebuah agenda kencan hanya berdua. Diiringi instrumen musik “Ternyata
Aku Makin Cinta by Vina Panduwinata”, saya bacakan sebuah puisi untuk dia yang
semkain hari semakin membuat saya bersyukur ..
CINTA SEDERHANA
Cinta
seperti apa yang ingin kita lihat?
Kasih
seperti apa yang ingin kita rasa?
Tak
kan pernah habis tinta tuk artikan semua
Mengungkap
makna kasih terbesar di dunia
Disini
..
Bersama
guratan pena aku berikrar
Menghargai
kekuranganmu
Menopang
kelebihanmu
Sederhana
bukan?
Bersama
waktu aku mengerti
Hal
terbaik yang bisa aku lakukan
Adalah
belajar mencintai
Secara
sederhana
Sesederhana
cinta itu sendiri
Kesederhanaan
adalah keajaiban
Kesederhanaan
adalah kekuatan
Kesederhanaan
adalah kesepemahaman dalam perbedaan
Kesederhanaan
adalah sederhana itu sendiri
Karena
cinta itu sederhana
Maka
izinkan aku untuk mencintaimu secara sederhana
...
Jangan tanya bagaimana reaksi dan ekspresi
suami saya waktu itu ..
Karna orangnya emang jail, jadinya ngeselin
banget deh pokoknya -__-
Nah !
Setelah
memupuk cinta, barulah kita mulai belajar MENGHARGAI KEKURANGAN dan MENOPANG
KELEBIHAN .. Semua ini akan lebih mudah
dilakukan jika kita sudah mengenal diri sendiri dan pasangan.
Sejak
masih SMA saya sudah kenal dan banyak baca tentang : Personlaity Traits ; ada
karakter Plegmatis, Korelis, Sanguinis dan Melankolis. Pernah juga baca tentang
“Sifat Berdasarkan Golongan Darah” ..
Waktu itu
yang ada dalam pikiran saya : “Semua yang dijelaskan oleh teori-teori tersebut
hampi 90% benar . Tapi .. saaya adalah
orang yang paling tau tentang diri saya seperti apa. Saya sudah cukup kenal
dengan karakter kelebihan dan kekurang saya. Baca-baca begini malah bikin saya
nyari pembenaran terhdapa kekurangan saya. Ah! Saya gah butuh yang beginian”
Songong
ya ? hehe
Dulu saya
pikir begitu. Ternyata setelah saya masuk di dunia perkuliahan dan terjun di
organisasi kampus, saya akhirnya sadar.
Paham
tentang bermacam-macam tipe personality orang bukan cuma untuk memahami diri
sendiri namun juga agar bisa memahami orang lain,
Jika
sudah paham, maka kita bisa saling support dengan kelebihan masing-masing,
sehingga bisa bergerak bersama besinergi mencapai tujuan.
Setelah
menikah, saya menemukan sebuah konsep mesin kecerdasan yang baru. Sebuah konsep
pemahaman diri yang lebih bagus dan jauh lebih canggih dibandingkan golongan
darah dan personality trait.
Kosnpe
itu adalah : STIFIn
Setelah
tes STIFin, kami jadi lebih paham akan potensi dan cara memaksimalkannya.
Mengenal Diri Sendiri (Istri) :
Saya
adalah seorang Thinking Extrovert. Mesin kecerdasannya adalah logika, sehingga
meskipun seorang perempuan, saya adalah pribadi yang sangat rasional dan
objektif.
Potensi
Diri :
-
Sosial : Pendiam dan Jaga Jarak
Tidak mudah dekat dan akrab dengan orang lain. Tidak ada keinginan untuk KEPO dengan urusan
orang lain sehingga terkesan cuek dan tidak ramah. Bagi saya , diri saya adalah
yang terbaik dan yang paling menarik sehingga tidak pernah tertarik untuk
men-stalking profil orang lain kecuali jika orang tersebut adalah sosok yang
berhasil memukau.
-
Kekuatan Fisik : Lincah
Tulang lebih dominan dibanding volume tubuh sehingga mudah
bergerak kesana-kemari. Sangat menyukai berbagai jenis kegiatan fisik dan olahraga.
Namun dalam aktivitas keseharian, lebih suka berfikir daripada bergerak. Misalnya
dalam bisnis : saya lebih suka lelah berfikir menciptakan suatu project yang bisa
menghasilkan uang, daripada lelah bergerak untuk menghasilkan . Lebih suka
menggunakan OTAK daripada OTOT.
-
Karakter Diri : Kompetitor dan Planner
Menyukai kemenangan. Menganggap segala sesuatu adalah
kompetisi dan selalu ingin jadi yang terbaik. Perencana dan pembuat konsep yang
matang. Saya bahkan sudah tahu apa yang akan saya capai 5 tahun kedepan. Akan
seperti apa hidup saya 3 bulan lagi, 1 tahun bahkan 10 tahun lagi. Semuanya
sudah dikonsep, tertarget dan terjadwal.
-
Belajar : Kebenaran Datang dari Diri Sendiri
Kebenaran datang dari diri sendiri. Tidak mudah menerima ilmu
atau nasehat dari orang lain kecuali jika orang tersebut adalah seseorang yang
berhasil membuat saya terpukau. Lebih mudah menangkap ilmu dan nasehat dari
buku bacaan atau orang yang memukau.
-
Karakter dalam Rumah Tangga : Organisator
Menyukai sesuatu yang rapi, terkonsep dan terencana. Kurang
suka dengan sesuatu yang tiba-tiba dan mendadak. Sangat senang dan totalitas jika
diberi tahta untuk mengatur segala sesuatu.
Mengenal Pasangan (Suami) :
Suami saya
adalah seorang Feeling Extrovert. Mesin kecerdasannya adalah emosi, sehingga
meskipun seorang pria, ia adalah pribadi yang sangat romantis, peka dan lebih
sering ngambek jika kurang mendapat perhatian dari orang yang dicintainya.
Potensi Diri :
-
Sosial : Mudah Berteman dan Disukai Banyak Orang
Sangat mudah akrab dengan orang lain. Ada maupun tiada hadirnya
akan sangat mudah disadari oleh orang-orang. Mudah dikenali, sebagai murid atau
peserta dia sangat bisa memberikan kesan yang mendalam.
-
Kecerdasan Otak : Pembuat Misi dan Komunikatif
Selalu punya ide dan misi baru. Hampir tidak pernah ada salah
paham ataupun suudzhon dari diri saya karena beliau adalah tipe yang sangat
komunikatif. Selalu mengkomunikasikan apapun, mulai dari hal kecil nan sepele
hingga yang luar biasa besar.
-
Karakter Diri : Pembujuk Hebat dan Artis
Karena karakter utamanya adalah “friendly”, sehingga sagat
mudah baginya untuk berteman dan membujuk orang lain. Jika peluangnya benar,
maka hampir tidak ada orang yang gagal diajak berpartner dan kerja sama.
Memiliki aura “keartisan” yang kuat. Sangat jago jika berbicara di depan,
sangat mudah membuat orang lain terpukau.
-
Belajar : Diskusi dan Pujian
Cara belajarnya adalah diskusi. Dia lebih mudah memahami
sesuatu apabila ia menyampiakan kembali
apa yang sudah dia pelajari. Sangat senang dipuji. Motivasi belajarnya akan
terhafa bila ia ditemani dan didukung oleh orang-orang yang ia cintai.
-
Karakter dalam Rumah Tangga : Pengembangan SDM
Panggilan jiwanya adalah mengkader dan mengembangkan orang
lain hingga menjadi orang yang memiliki energi positif besar. Kelebihannya
adalah membesarkan dan menggembleng potensi orang lain. Lebih suka menjadi “coach”
dan mencetak orang supaya menjadi yang terbaik.
Mengenal
Potensi Anak :
Anak pertama kami, Muhammad Fatih Ghani
Al-Fawwaz adalah seorang anak Intuiting Extrovert. Mesin kecerdasannya adalah
Intuiting, dominan otak kanan, merujuk pada kekuatan intusisi, pribadi yang
kreatif dan inovatif.
Motivasinya
datang dari luar, sangat mudah diberi semangat dari bacaan buku dan perkataan
yg diucapkan oleh orang lain, apalagi jika orang itu adalah orang yang sangat
dicintainya.
Potensi Diri :
-
Kecerdasan Otak :
Pengarang Kreatif
Imajinasi dan daya cipta menjadi kekuatan utama. Sangat suka
membuat atau memodifikasi hal-hal yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru.
Misal : Bisa menciptakan banyak lirik lagu dengan not yang
sama.
Hampir semua Lagu yang pernah
diajarkan atau dinyanyikan bersama, liriknya dirubah sesuka hati. Memperbaiki
dan menyempurnkan adalah keunggulannya.
-
Kemampuan Fisik :
Perut Panjang
Energinya besaaaar. Punya kekuatan fisik yang sangat luar
biasa. Gak pernah ada capeknya. Tidak mudah sakit. Mampu melakukan pekerjaan
berat dengan tubuhnya yang kecil dan porsi makan standar. Sangat kuat dan cepat
Move On, sehingga tidak akan menangis jika tidak benar-benar sakit.
-
Karkater Utama :
Mandiri
Sangat mandiri dan tidak akan meminta tolong sampai ia
sendiri sudah mencoba dan terbukti tidak bisa melakukan suatu pekerjaan.
-
Kecerdasan Sosial :
Berani
Mudah bergaul dan bisa dekat dengan siapa saja.
Tidak takut dengan orang baru, tapi juga tipe yang sangat berhati-hati. Tidak
mau ikut dan tidak mau banyak bicara dengan orang yang tidak dikenal.
-
Tipe Belajar : Bebas
dan Visioner
Cenderung suka kebebasan. Lebih senang bebas belajar dimana
saja, kapan saja tidak mau diatur dengan jadwal atau tempat. Lebih mudah
memahami sesuatu dan menerima nasehat yang disampaikan dengan cerita, seusatu
yang inspiratif atau gambaran yang akan ia terima di masa depan
Menggali
potensi masing-masing dan pasangan membuat kami lebih mudah untuk saling
bersinergi dalam berpartner.
Kepartneran
kami adalah hubungan dalam ibadaha rumah tangga yang GOALS nya adalah : SURGA. Di dunia hidup mulia, kelak kemudian berkumpul lagi di Surga.
Kami
membagi tujuan hidup kami dalam 3 Rangka :
-
Ruhiyah
Untuk mencapai misi “Berkumpul Kembali di Surga”, maka sudah
menjadi wajib bagi kami untuk menjaga dan mengembangkan hubungan dengan Allah.
AQIDAH harus bersih, TAUHID harus kuat, IBADAH harus benar,
AKHLAK harus kokoh dan mulia.
-
Jasadiyah dan Fikriyah
Misi hidup mulia harus dimulai dengan memuliakan diri sendiri.
Menjaga anugerah tubuh sehat sempurna yang sudah diberikan Allah swt dengan
sebaik-sebaiknya. Memiliki jasmani yang kuat adalah keharusan, agar setiap
anggota keluarga mampu berkarya, mandiri dan tidak menyusahkan orang lain.
Memiliki pemikiran yang cerdas dan terbuka juga adalah suatu keharusan. Agar
tidak tertinggal, menjadi insan yang cerdas dan mencerdaskan.
-
Karya Hidup
Buya Hamka pernah berpesan, “Jika hidup sekedar memikirkan
perut diri sendiri, maka apa bedanya kita dengan monyet dan babi hutan” . Suatu
nasehat yang keras, tapi 100% benar. Karna kehadiran diri kita di dunia ini tidak
mungkin tanpa misi dan tujuan. Allah menciptakan kita untuk menjadi KHALIFAH,
menjadi manusia yang sebaik-baiknya, yaitu manusia yang bermanfaat bagi orang
lain. Maka dari itu wajib bagi kami untuk bisa MAMPU BERPENGHASILAN, MENGUASAI
MANAJEMEN DIRI, agar banyak karya yang bisa dibuat. Agar banyak lapangan
pekerjaan yang bisa dbuka. Agar banyak harta yang bisa di wakafkan.
Allah
menggabungkan saya dan suami bukan tanpa sebab.
Sejak
hamil anak pertama, beliau selalu berpesan : anak-anak hanya akan bersama kita
hingga paling maksimal di usianya 11 tahun, setelah itu semua akan kita kirim
belajar di pesantren atau keluar negri. Maka dari itu, diamlah di rumah dan
jadilah madrasah utama bagi mereka hanya hingga sampai saat itu.
Itulah
awal mula saya memutuskan untuk menjadi seorang Full Time Mother. Materi dan
jabatan bisa dicari, tapi masa bersama anak tidak akan terulang lagi.
Namun
sebagai seorang wanita yang mandiri , ntah kenapa hati ini rasanya tidak puas
jika tidak ada penghasilan sendiri. Ditambah lagi isnpirasi dari salah satu
istri Rasulullah yang menumbuk tepung untuk bisa bersedekah, maka saya pun
memutuskan untuk menjadi seorang “Bunda Preneur”. Agar tetap bisa
berpenghasilan meski hanya diam di rumah. Beruntungnya saya berada di era
internet, saat berpenghasilan tidak harus keluar rumah.
Sebagai
seorang pribadi yang lebih suka menggunakan otak daripada otot, saya lebih suka
membuat konsep, ide dan project baru untuk bisa menghasilkan Free Cash. Hingga akhirnya lahirlah
usaha : @Lapak Muslimah hingga @GuruPrivatePontianak. Saya adalah seorang
pengusaha yang jika fisiknya tidak ada, maka usahanya akan tetap berjalan
lancar. Karena semua hal teknis dikerjakan oleh orang lain. Hampir keliatan
seperti pengangguran dan gak punya kesibukan, kecuali mikir dan belajar.
Dalam rumah tangga, suami saya berperan sebagai murobbi dan motivator. Ia adalah seorang pembimbing dan penyemangat yang baik. Satu kalimat yang sampai saat ini saya ingat adalah: “Setiap melihat kamu, aku yakin suatu saat kamu akan jadi orang yang sukses dan besar”. Kalimat inilah yang membuat saya berhasil mencapai 100 Juta pertama saya. Sebuah kata motivasi dari orang yang paling saya cintai.
Belajar pula dari keluarga GEN HALILINTAR, sebagai seorang konseptor, saya mengkonsep keluarga saya seperti sebuah organisasi. Ada target yang harus dicapai, ada peran yang harus dibagi dan ada jadwal yang harus dipatuhi.
Kalau Mau Beli Schedule Board Kayak Gini, Bisa Hub Saya (Malah Promosi, Wkwk) |
Tujuannya
KAKU, tapi cara mencapainya FLEKSIBEL, disesuikan dengan karakter dan potensi
masing-masing. Misal : Tujuannya Hafal Quran Mutqin , caranya boleh dengan ikut
program hafalan online, dengerin speaker quran setiap sebelum tidur, atau ikut
program mondok di pesantren .
Pekerjaan rumah adalah tanggung jawab bersama. Maka dari itu sejak awal menikah semua peran sudah ditentukan masing-masing. Saya bertugas sebagai House Keeping (Menjaga Kebersihan Rumah) dan CHEF (Menjaga Nutrisi, Membuat Masakan Sehat Lezat Bergizi). Sedangkan suami memiliki tugas di bagian Laundry (Cuci Lipat Setrika Baju) dan Service Center (Perawatan Segala Alat Transportasi hingga Elektronik).
Semua
pembagian tugas ini disetujui dan dilakukan dengan ikhlas sejak awal. Kadang
sering ada tetangga yang heran dan bertanya ketika melihat suami menyikat baju
di teras belakang rumah, namun akhirnya malah menjadi inspirasi bagi tetangga
dan keluarga lain.
Saya
yakin, hampir setiap perempuan akan merasa lebih cantik, dan lebih bahagia
ketika rumah dalam keadaan rapi bersih dan wangi. Namun ketika sudah menikah
dan punya anak, kecil, kondisi rumah rapi bersih dan wangi bukanlah sesuatu
yang mudah. Itulah kenapa suami saya dari awal berpesan : “Tidak apa rumah berantakan tapi HATI HARUS BAHAGIA,daripada rumah
sempit tapi hati tercekit”
Tentu
saja rumah rapi dan hati bahagia adalah pilihan yang lebih baik, namun maksud
dari kalimata diatas ialah, gak usah terlalu kaku bahwa rumah harus selau rapi.
Jika lelah, istirahatlah . HAPPY is the KEY. Gak boleh ada yang marah jika
rumah tak rapi. Bersihkan jika raga
kuat, biarkan saja sejenak jika raga butuh istrihat.
##
Rahasia Hadirnya kami di Lingkungan :
Tetangga
yang tingal di dekat rumah kamia dalah orang-orang yang sangat hanif namun
kurang dalam ilmu agama.
Hal itu
saya ketahui saat ngobrol bareng tetangga, ketika mereka suatu hari berkata :
“Adek ndk panas ke pake jilbab terus ? Jilbab
tu kan wajib dipake kalau kite keluar jauh jak. Kalau cuma ke rumah tetangga ,
ndak apa lah kalau ndk pake jilbab”
Saat itu
saya tercekat. Selama ini saya kira mereka tahu, tapi sengaja tidak mau pake
jilbab. Tapi ternyata mereka tidk tahu. Sehingga kehadiran saya disini wajib
untuk memberitahu mereka.
Pernah
juga suatu hari, tetangga saya mengomentari salah satu staff saya yang bercadar
:
“Karyawan adek tu kalau di dalam ruangan tetap
pake cadar k? Ngapelah die kayak gitu ye. Padahal dalam islam kan wajah ,
telapak tangan dan kaki tu boleh nampak”.
Sekali
lagi saya tercekat. Ternyata mereka tidak tahu kalau kaki adalah aurat. Pantas
saja mereka kadang suka ngelirik diam diam ke arah kaki saya yang menggunakan
kaos kaki.
Di
lingkungan saya juga sangat banyak sekali perempuan yang hanya punya ijazah SD,
tidak punya pekerjaan yang baik.
Jika saya
tawari pekerjaan, mereka selalu hanya mau bekerja sebagai BURUH, ntah itu
sebagai tukang cuci ataupun asisten rumah tangga.
Melihat
hal-hal diatas inilah akhirnya saya membuat program :
-
Silaturahim Setiap 2 Kali Seminggu
Setiap
sore, 2 kali dalam seminggu, saya mewajibkan diri saya untuk bermain ke rumah
tetangga. Selain sebagai wadah bagi anak
saya untuk bersosial, hal itu juga saya lakukan agar bisa menyampaikan ilmu
yang saya punya kepada mereka.
Karna
menurut saya, saat itu tidak mungkin bisa frontal
menceramahi mereka tentang aturan
berpakain seusai syariat dalam agama, apalagi dengan kondisi usia saya yang
sangat jauh lebih muda. Maka saya lebih memilih cara diskusi dan ngobrol ringan
untuk menyampaikan dakwah agar mereka juga tidak merasa sedang diceramahi.
Syukurnya
karena tidak tamat sekolah, mereka
menjadi pribadi yang sangat haus akan ilmu. Hingga sering kali saya membawa meminjamkan buku yang bahasanya ringan,
gak tebal dan enak untuk mereka baca. Meskipun resikonya kadang saya harus
kehilangan buku, atau sedikit uang . Tapi semua itu terbayarkan ketika “bahan obrolan”
mereka meningkat, cara pandang mereka meluas dan melebar (bangunan kali ah,
wkwkw)
-
Program Bimbingan Bisnis Bunda Preneur
Daripada
memberikan pekerjaan, apalagi saya belum dan mungin tidak akan pernah butuh
Asisten Rumah Tangga, maka saya putuskan untuk memberi mereka ilmu bisnis.
Walaupun
mereka bukanlah orang-orang yang memiliki penghasilan besar, namun saya lihat
mereka semua punya handphone canggih yang bisa digunakan untuk internet.
Jika saya
bisa memulai bisnis tanpa modal hanya dengan menggunakan Handphone dan Kuota,
kenapa tidak saya tularkan saja ilmu saya kepada mereka?
Hingga
saat ini sudah ada 5 orang ibu-ibu yang aktif ikut kegiatan bimbingan.
Ada yang
berjualan kue kap. Usaha jasa jahit baju, hingga potong rambut.
Demikianlah
ceritaku, membangun peradaban dari dalam rumah.
Ceritamu
pasti berbeda.
Yuk
saling berbagi dan mendukung.
Gellis
Firdha Auliana
#BundaPreneur