Menu

Kamis, 14 Februari 2019

Mengenali Potensi Diri dan Memaksimalkannya


Membangun Peradaban dari Dalam Rumah


Untuk bisa membangun sebuah rumah tangga yang sukses mencetak generasi Rabbani menciptakan banyak karya dan produktif dalam beramal, maka sangat perlu bagi sepasang suami istri untuk mengenal diri dan pasangannya sehingga potensi keduanya bisa dimaksimalkan dalam meraih visi besar keluarga.

Tapi sebelum melakukan dan mencapai itu semua, hal yang pertama harus di pupuk dalam rumah tangga adalah : CINTA

Saat seminggu, sebulan bahkan setahun setelah menikah, baisanya hubungan antara suami istri sudah seperti sahabat. Saling percaya dan setia. Sudah jarang ada bumbu bumbu asmara dan romantisme. Sudah jarang ada detak jantung yang berbunyi “Deg Deg Ser” jika mata bertatapan.

Untuk itu, agar cinta selalu terpupuk dan tumbuh mekar, perlu bagi suami istri untuk melakukan hal-hal yang bisa menumbuhkan cinta yang hilang seperti : Membuat Surat Cinta.

Bukan hanya sebatas supripse, atau kado apalagi jika hanya dilakukan saat ulang tahun atau hari jadi pernikahan.




Diary Kami , Uhuk!



Saya dan suami, sejak menikah sudah memutuskan untuk memiliki DIARY PERNIKAHAN. Mungkin akan ada yang bilang : “Udah gede koq masih punya diary sih?! Lebaaaaaay bangeeet dah!!!” Hahaha

Jadi gini, kami berdua itu emang suka nulis. Maka dari itu diary menjadi salah satu wadah untuk menyalurkan bakat, serta melatih terus skill kepenulisan. Nah di dalam diary itu, minimal 2 hari sekali, kami harus menuliskan apa-apa yang kami rasakan baik itu positif maupun negatif.

Diary ini penting sekali, agar kami bisa menyampaikan apa yang tidak bisa diutarakan secara lisan. Juga untuk menuliskan apa saja kelebihan dan kekurang pasangan di hari ini yang kita tidak suka. Biasanya seminggu sekali, kami bertukar diary dan mencari solusi nya bersama-sama. Kayak anak ABG aja yah hahaha . Tapi ya begitulah cara kami memupuk cinta. Tidak boleh tidur dengan rasa kecewa dan marah. Tidak boleh berpisah tanpa ucapan cinta, salim  dan peluk kasih sayang.

Diary juga bagus banget buat kita yang gak suka ditegur langsung saat melakukan kesalahan. Kadang gak enak kan rasanya, kalau baru pulang kerja, sepatu asala taruh aja karna udh capek banget dan pengen selonjoran, lagi asik santai eh ditegor : “Coba lah naruh sepatu tu yang rapi ! ” Apalagi kalau setelah teguran itu ada rentetan omelan bla bla bla yang panjang binti lebar, bisa-bisa yang lagi capek juga ikutan emosi. Berantem berkepanjangan. Duuuh, kacau deh!




Diary Pertama - Waktu Masih Pake Buku



Di awal pernikahan dulu, suami saya pernah menghadiahi saya sebuah pertunjukan musik live di sebuah Cafe.  “Sebuah lagu untuk Gellis Firdha Auliana, “Akhirnya Ku Menemukanmu By Naff”, begitu kata vokalisnya saat itu ..

Waktu itu tentu saja hati saya deg deg ser, trus kesemsem malu sambil senyam senyum sendiri. Berasa jadi wanita yang paling cantik, paling oke dan super happy bangeet, hehe.

Maka hari ini, saat mendapat tugas membuat surat cinta, saya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang TUJUANNYA adalah : Jatuh Cintalah kembali Pada Suami Anda.

Saya memutuskan untuk membuat sebuah agenda kencan hanya berdua. Diiringi instrumen musik “Ternyata Aku Makin Cinta by Vina Panduwinata”, saya bacakan sebuah puisi untuk dia yang semkain hari semakin membuat saya bersyukur ..




CINTA SEDERHANA

Cinta seperti apa yang ingin kita lihat?
Kasih seperti apa yang ingin kita rasa?
Tak kan pernah habis tinta tuk artikan semua
Mengungkap makna kasih terbesar di dunia

Disini ..
Bersama guratan pena aku berikrar
Menghargai kekuranganmu
Menopang kelebihanmu
Sederhana bukan?

Bersama waktu aku mengerti
Hal terbaik yang bisa aku lakukan
Adalah belajar mencintai
Secara sederhana

Sesederhana cinta itu sendiri
Kesederhanaan adalah keajaiban
Kesederhanaan adalah kekuatan
Kesederhanaan adalah kesepemahaman dalam perbedaan
Kesederhanaan adalah sederhana itu sendiri

Karena cinta itu sederhana
Maka izinkan aku untuk mencintaimu secara sederhana


...

Jangan tanya bagaimana reaksi dan ekspresi suami saya waktu itu ..
Karna orangnya emang jail, jadinya ngeselin banget deh pokoknya -__-
Tapi yaaa, ngesel ngeselin cinta sih, bukan ngesel ngeselin bikin ill fell , hehehe  ..







Nah !
Setelah memupuk cinta, barulah kita mulai belajar MENGHARGAI KEKURANGAN dan MENOPANG KELEBIHAN  .. Semua ini akan lebih mudah dilakukan jika kita sudah mengenal diri sendiri dan pasangan.

Sejak masih SMA saya sudah kenal dan banyak baca tentang : Personlaity Traits ; ada karakter Plegmatis, Korelis, Sanguinis dan Melankolis. Pernah juga baca tentang “Sifat Berdasarkan Golongan Darah” ..

Waktu itu yang ada dalam pikiran saya : “Semua yang dijelaskan oleh teori-teori tersebut hampi 90% benar . Tapi .. saaya  adalah orang yang paling tau tentang diri saya seperti apa. Saya sudah cukup kenal dengan karakter kelebihan dan kekurang saya. Baca-baca begini malah bikin saya nyari pembenaran terhdapa kekurangan saya. Ah! Saya gah butuh yang beginian”

Songong ya ? hehe

Dulu saya pikir begitu. Ternyata setelah saya masuk di dunia perkuliahan dan terjun di organisasi kampus, saya akhirnya sadar.

Paham tentang bermacam-macam tipe personality orang bukan cuma untuk memahami diri sendiri namun juga agar bisa memahami orang lain,

Jika sudah paham, maka kita bisa saling support dengan kelebihan masing-masing, sehingga bisa bergerak bersama besinergi mencapai tujuan.


Setelah menikah, saya menemukan sebuah konsep mesin kecerdasan yang baru. Sebuah konsep pemahaman diri yang lebih bagus dan jauh lebih canggih dibandingkan golongan darah dan personality trait.

Kosnpe itu adalah : STIFIn

Setelah tes STIFin, kami jadi lebih paham akan potensi dan cara memaksimalkannya.


Mengenal Diri Sendiri (Istri) :
Saya adalah seorang Thinking Extrovert. Mesin kecerdasannya adalah logika, sehingga meskipun seorang perempuan, saya adalah pribadi yang sangat rasional dan objektif.

Potensi Diri :

-          Sosial : Pendiam dan Jaga Jarak
Tidak mudah dekat dan akrab dengan orang lain.  Tidak ada keinginan untuk KEPO dengan urusan orang lain sehingga terkesan cuek dan tidak ramah. Bagi saya , diri saya adalah yang terbaik dan yang paling menarik sehingga tidak pernah tertarik untuk men-stalking profil orang lain kecuali jika orang tersebut adalah sosok yang berhasil memukau.

-          Kekuatan Fisik : Lincah
Tulang lebih dominan dibanding volume tubuh sehingga mudah bergerak kesana-kemari. Sangat menyukai berbagai jenis kegiatan fisik dan olahraga. Namun dalam aktivitas keseharian, lebih suka berfikir daripada bergerak. Misalnya dalam bisnis : saya lebih suka lelah berfikir menciptakan suatu project yang bisa menghasilkan uang, daripada lelah bergerak untuk menghasilkan . Lebih suka menggunakan OTAK daripada OTOT.

-          Karakter Diri : Kompetitor dan Planner
Menyukai kemenangan. Menganggap segala sesuatu adalah kompetisi dan selalu ingin jadi yang terbaik. Perencana dan pembuat konsep yang matang. Saya bahkan sudah tahu apa yang akan saya capai 5 tahun kedepan. Akan seperti apa hidup saya 3 bulan lagi, 1 tahun bahkan 10 tahun lagi. Semuanya sudah dikonsep, tertarget dan terjadwal.

-          Belajar : Kebenaran Datang dari Diri Sendiri
Kebenaran datang dari diri sendiri. Tidak mudah menerima ilmu atau nasehat dari orang lain kecuali jika orang tersebut adalah seseorang yang berhasil membuat saya terpukau. Lebih mudah menangkap ilmu dan nasehat dari buku bacaan atau orang yang memukau.

-          Karakter dalam Rumah Tangga : Organisator
Menyukai sesuatu yang rapi, terkonsep dan terencana. Kurang suka dengan sesuatu yang tiba-tiba dan mendadak. Sangat senang dan totalitas jika diberi tahta untuk mengatur segala sesuatu.


Mengenal Pasangan (Suami) :
Suami saya adalah seorang Feeling Extrovert. Mesin kecerdasannya adalah emosi, sehingga meskipun seorang pria, ia adalah pribadi yang sangat romantis, peka dan lebih sering ngambek jika kurang mendapat perhatian dari orang yang dicintainya.

Potensi  Diri :

-          Sosial : Mudah Berteman dan Disukai Banyak Orang
Sangat mudah akrab dengan orang lain. Ada maupun tiada hadirnya akan sangat mudah disadari oleh orang-orang. Mudah dikenali, sebagai murid atau peserta dia sangat bisa memberikan kesan yang mendalam.

-          Kecerdasan Otak : Pembuat Misi dan Komunikatif
Selalu punya ide dan misi baru. Hampir tidak pernah ada salah paham ataupun suudzhon dari diri saya karena beliau adalah tipe yang sangat komunikatif. Selalu mengkomunikasikan apapun, mulai dari hal kecil nan sepele hingga yang luar biasa besar.

-          Karakter Diri : Pembujuk Hebat dan Artis
Karena karakter utamanya adalah “friendly”, sehingga sagat mudah baginya untuk berteman dan membujuk orang lain. Jika peluangnya benar, maka hampir tidak ada orang yang gagal diajak berpartner dan kerja sama. Memiliki aura “keartisan” yang kuat. Sangat jago jika berbicara di depan, sangat mudah membuat orang lain terpukau.

-          Belajar : Diskusi dan Pujian
Cara belajarnya adalah diskusi. Dia lebih mudah memahami sesuatu apabila  ia menyampiakan kembali apa yang sudah dia pelajari. Sangat senang dipuji. Motivasi belajarnya akan terhafa bila ia ditemani dan didukung oleh orang-orang yang ia cintai.

-          Karakter dalam Rumah Tangga : Pengembangan SDM
Panggilan jiwanya adalah mengkader dan mengembangkan orang lain hingga menjadi orang yang memiliki energi positif besar. Kelebihannya adalah membesarkan dan menggembleng potensi orang lain. Lebih suka menjadi “coach” dan mencetak orang supaya menjadi yang terbaik.



Mengenal Potensi Anak :
Anak pertama kami, Muhammad Fatih Ghani Al-Fawwaz adalah seorang anak Intuiting Extrovert. Mesin kecerdasannya adalah Intuiting, dominan otak kanan, merujuk pada kekuatan intusisi, pribadi yang kreatif dan inovatif.


Motivasinya datang dari luar, sangat mudah diberi semangat dari bacaan buku dan perkataan yg diucapkan oleh orang lain, apalagi jika orang itu adalah orang yang sangat dicintainya.




Potensi  Diri :


-          Kecerdasan Otak : Pengarang Kreatif

Imajinasi dan daya cipta menjadi kekuatan utama. Sangat suka membuat atau memodifikasi hal-hal yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru.

Misal : Bisa menciptakan banyak lirik lagu dengan not yang sama. Hampir semua Lagu yang pernah diajarkan atau dinyanyikan bersama, liriknya dirubah sesuka hati. Memperbaiki dan menyempurnkan adalah keunggulannya.


-          Kemampuan Fisik : Perut Panjang

Energinya besaaaar. Punya kekuatan fisik yang sangat luar biasa. Gak pernah ada capeknya. Tidak mudah sakit. Mampu melakukan pekerjaan berat dengan tubuhnya yang kecil dan porsi makan standar. Sangat kuat dan cepat Move On, sehingga tidak akan menangis jika tidak benar-benar sakit.


-          Karkater Utama : Mandiri

Sangat mandiri dan tidak akan meminta tolong sampai ia sendiri sudah mencoba dan terbukti tidak bisa melakukan suatu pekerjaan.


-          Kecerdasan Sosial : Berani

Mudah bergaul  dan bisa dekat dengan siapa saja. Tidak takut dengan orang baru, tapi juga tipe yang sangat berhati-hati. Tidak mau ikut dan tidak mau banyak bicara dengan orang yang tidak dikenal.


-          Tipe Belajar : Bebas dan Visioner

Cenderung suka kebebasan. Lebih senang bebas belajar dimana saja, kapan saja tidak mau diatur dengan jadwal atau tempat. Lebih mudah memahami sesuatu dan menerima nasehat yang disampaikan dengan cerita, seusatu yang inspiratif atau gambaran yang akan ia terima di masa depan








Menggali potensi masing-masing dan pasangan membuat kami lebih mudah untuk saling bersinergi dalam berpartner.

Kepartneran kami adalah hubungan dalam ibadaha rumah tangga yang GOALS nya adalah : SURGA. Di dunia hidup mulia, kelak kemudian berkumpul lagi di Surga.

Kami membagi tujuan hidup kami dalam 3 Rangka :

-          Ruhiyah
Untuk mencapai misi “Berkumpul Kembali di Surga”, maka sudah menjadi wajib bagi kami untuk menjaga dan mengembangkan hubungan dengan Allah.
AQIDAH harus bersih, TAUHID harus kuat, IBADAH harus benar, AKHLAK harus kokoh dan mulia.

-          Jasadiyah dan Fikriyah
Misi hidup mulia harus dimulai dengan memuliakan diri sendiri. Menjaga anugerah tubuh sehat sempurna yang sudah diberikan Allah swt dengan sebaik-sebaiknya. Memiliki jasmani yang kuat adalah keharusan, agar setiap anggota keluarga mampu berkarya, mandiri dan tidak menyusahkan orang lain. Memiliki pemikiran yang cerdas dan terbuka juga adalah suatu keharusan. Agar tidak tertinggal, menjadi insan yang cerdas dan mencerdaskan.

-          Karya Hidup
Buya Hamka pernah berpesan, “Jika hidup sekedar memikirkan perut diri sendiri, maka apa bedanya kita dengan monyet dan babi hutan” . Suatu nasehat yang keras, tapi 100% benar. Karna kehadiran diri kita di dunia ini tidak mungkin tanpa misi dan tujuan. Allah menciptakan kita untuk menjadi KHALIFAH, menjadi manusia yang sebaik-baiknya, yaitu manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Maka dari itu wajib bagi kami untuk bisa MAMPU BERPENGHASILAN, MENGUASAI MANAJEMEN DIRI, agar banyak karya yang bisa dibuat. Agar banyak lapangan pekerjaan yang bisa dbuka. Agar banyak harta yang bisa di wakafkan.


Allah menggabungkan saya dan suami bukan tanpa sebab.

Sejak hamil anak pertama, beliau selalu berpesan : anak-anak hanya akan bersama kita hingga paling maksimal di usianya 11 tahun, setelah itu semua akan kita kirim belajar di pesantren atau keluar negri. Maka dari itu, diamlah di rumah dan jadilah madrasah utama bagi mereka hanya hingga sampai saat itu.

Itulah awal mula saya memutuskan untuk menjadi seorang Full Time Mother. Materi dan jabatan bisa dicari, tapi masa bersama anak tidak akan terulang lagi.

Namun sebagai seorang wanita yang mandiri , ntah kenapa hati ini rasanya tidak puas jika tidak ada penghasilan sendiri. Ditambah lagi isnpirasi dari salah satu istri Rasulullah yang menumbuk tepung untuk bisa bersedekah, maka saya pun memutuskan untuk menjadi seorang “Bunda Preneur”. Agar tetap bisa berpenghasilan meski hanya diam di rumah. Beruntungnya saya berada di era internet, saat berpenghasilan tidak harus keluar rumah.








Sebagai seorang pribadi yang lebih suka menggunakan otak daripada otot, saya lebih suka membuat konsep, ide dan project baru untuk bisa menghasilkan Free Cash. Hingga akhirnya lahirlah usaha : @Lapak Muslimah hingga @GuruPrivatePontianak. Saya adalah seorang pengusaha yang jika fisiknya tidak ada, maka usahanya akan tetap berjalan lancar. Karena semua hal teknis dikerjakan oleh orang lain. Hampir keliatan seperti pengangguran dan gak punya kesibukan, kecuali mikir dan belajar.












Dalam rumah tangga, suami saya berperan sebagai murobbi dan motivator. Ia adalah seorang pembimbing dan penyemangat yang baik. Satu kalimat yang sampai saat ini saya ingat adalah: “Setiap melihat kamu, aku yakin suatu saat kamu akan jadi orang yang sukses dan besar”. Kalimat inilah yang membuat saya berhasil mencapai 100 Juta pertama saya. Sebuah kata motivasi dari orang yang paling saya cintai.








Belajar pula dari keluarga GEN HALILINTAR, sebagai seorang konseptor,  saya mengkonsep keluarga saya seperti sebuah organisasi. Ada target yang harus dicapai, ada peran yang harus dibagi dan ada jadwal yang harus dipatuhi.




Kalau Mau Beli Schedule Board Kayak Gini, Bisa Hub Saya
(Malah Promosi, Wkwk)


Tujuannya KAKU, tapi cara mencapainya FLEKSIBEL, disesuikan dengan karakter dan potensi masing-masing. Misal : Tujuannya Hafal Quran Mutqin , caranya boleh dengan ikut program hafalan online, dengerin speaker quran setiap sebelum tidur, atau ikut program mondok di pesantren .







Pekerjaan rumah adalah tanggung jawab bersama. Maka dari itu sejak awal menikah semua peran sudah ditentukan masing-masing. Saya bertugas sebagai House Keeping (Menjaga Kebersihan Rumah) dan CHEF (Menjaga Nutrisi, Membuat Masakan Sehat Lezat Bergizi).  Sedangkan suami memiliki tugas di bagian Laundry (Cuci Lipat Setrika Baju)  dan Service Center (Perawatan Segala Alat Transportasi hingga Elektronik).

Semua pembagian tugas ini disetujui dan dilakukan dengan ikhlas sejak awal. Kadang sering ada tetangga yang heran dan bertanya ketika melihat suami menyikat baju di teras belakang rumah, namun akhirnya malah menjadi inspirasi bagi tetangga dan keluarga lain.

Saya yakin, hampir setiap perempuan akan merasa lebih cantik, dan lebih bahagia ketika rumah dalam keadaan rapi bersih dan wangi. Namun ketika sudah menikah dan punya anak, kecil, kondisi rumah rapi bersih dan wangi bukanlah sesuatu yang mudah. Itulah kenapa suami saya dari awal berpesan : “Tidak apa rumah berantakan tapi HATI HARUS BAHAGIA,daripada rumah sempit tapi hati tercekit”


Tentu saja rumah rapi dan hati bahagia adalah pilihan yang lebih baik, namun maksud dari kalimata diatas ialah, gak usah terlalu kaku bahwa rumah harus selau rapi. Jika lelah, istirahatlah . HAPPY is the KEY. Gak boleh ada yang marah jika rumah tak rapi. Bersihkan  jika raga kuat, biarkan saja sejenak jika raga butuh istrihat.


##


Rahasia Hadirnya kami di Lingkungan :

Tetangga yang tingal di dekat rumah kamia dalah orang-orang yang sangat hanif namun kurang dalam ilmu agama.

Hal itu saya ketahui saat ngobrol bareng tetangga, ketika mereka suatu hari berkata :

“Adek ndk panas ke pake jilbab terus ? Jilbab tu kan wajib dipake kalau kite keluar jauh jak. Kalau cuma ke rumah tetangga , ndak apa lah kalau ndk pake jilbab”

Saat itu saya tercekat. Selama ini saya kira mereka tahu, tapi sengaja tidak mau pake jilbab. Tapi ternyata mereka tidk tahu. Sehingga kehadiran saya disini wajib untuk memberitahu mereka.

Pernah juga suatu hari, tetangga saya mengomentari salah satu staff saya yang bercadar :

“Karyawan adek tu kalau di dalam ruangan tetap pake cadar k? Ngapelah die kayak gitu ye. Padahal dalam islam kan wajah , telapak tangan dan kaki tu boleh nampak”.

Sekali lagi saya tercekat. Ternyata mereka tidak tahu kalau kaki adalah aurat. Pantas saja mereka kadang suka ngelirik diam diam ke arah kaki saya yang menggunakan kaos kaki.

Di lingkungan saya juga sangat banyak sekali perempuan yang hanya punya ijazah SD, tidak punya pekerjaan yang baik.

Jika saya tawari pekerjaan, mereka selalu hanya mau bekerja sebagai BURUH, ntah itu sebagai tukang cuci ataupun asisten rumah tangga.

Melihat hal-hal diatas inilah akhirnya saya membuat program :

-          Silaturahim Setiap 2 Kali Seminggu

Setiap sore, 2 kali dalam seminggu, saya mewajibkan diri saya untuk bermain ke rumah tetangga. Selain sebagai  wadah bagi anak saya untuk bersosial, hal itu juga saya lakukan agar bisa menyampaikan ilmu yang saya punya kepada mereka.

Karna menurut saya, saat itu tidak mungkin bisa frontal  menceramahi mereka tentang aturan berpakain seusai syariat dalam agama, apalagi dengan kondisi usia saya yang sangat jauh lebih muda. Maka saya lebih memilih cara diskusi dan ngobrol ringan untuk menyampaikan dakwah agar mereka juga tidak merasa sedang diceramahi.

Syukurnya karena  tidak tamat sekolah, mereka menjadi pribadi yang sangat haus akan ilmu. Hingga sering kali saya  membawa meminjamkan buku yang bahasanya ringan, gak tebal dan enak untuk mereka baca. Meskipun resikonya kadang saya harus kehilangan buku, atau sedikit uang . Tapi semua itu terbayarkan ketika “bahan obrolan” mereka meningkat, cara pandang mereka meluas dan melebar (bangunan kali ah, wkwkw)

-          Program Bimbingan Bisnis Bunda Preneur

Daripada memberikan pekerjaan, apalagi saya belum dan mungin tidak akan pernah butuh Asisten Rumah Tangga, maka saya putuskan untuk memberi mereka ilmu bisnis.

Walaupun mereka bukanlah orang-orang yang memiliki penghasilan besar, namun saya lihat mereka semua punya handphone canggih yang bisa digunakan untuk internet.

Jika saya bisa memulai bisnis tanpa modal hanya dengan menggunakan Handphone dan Kuota, kenapa tidak saya tularkan saja ilmu saya kepada mereka?

Hingga saat ini sudah ada 5 orang ibu-ibu yang aktif ikut kegiatan bimbingan.

Ada yang berjualan kue kap. Usaha jasa jahit baju, hingga potong rambut.

Semua dilakukan hanya dari rumah. Berpenghasilan dari rumah. Tanpa sewa tempat, tanpa stok barang.







Demikianlah ceritaku, membangun peradaban dari dalam rumah.

Ceritamu pasti berbeda.

Yuk saling berbagi  dan mendukung.

Gellis Firdha Auliana
#BundaPreneur




Tidak ada komentar:

Posting Komentar