Setelah membaca buku Akhwat Excellent ny kak Nanda,
buku Keakhwatan 1-4 di sekre KAMMDA yang lama,buku Muslimah Ideal berdasarkan Al-Quran dan As-Sunah..dan diskusi dengan muslimah-muslimah nasional,
maka saya menyimpulkan bahwa : Muslimah itu harus cerdas.
Nah, pertanyaan nya :
bagaimana sih caranya agar bisa jadi muslimah cerdas??
Jadi,
Kecerdasan muslimah itu dipengaruhi sekiranya oleh tiga hal:
First, alias yang pertama
KEKUATAN UBUDIYAH (KEDEKATAN DENGAN ALLAH)
Ketika hubungan kita sama Allah swt sudah sedemikian kuatnya. Keikhlasan sudah menjadi keseharian kita maka akan terbentuk karakter yang kuat. Karakter yang muncul menjadi pribadi yang dinamis.
Dalam diamnya dia menebar fikir dan dalam geraknya dia memotivasi orang lain.
Dalam sedihnya dia menggugah dan dalam marahnya dia mengintrospeksi.
Demikian juga ketika kekuatan ubudiyah itu hadir dalam kemampuan memanage diri dan sekelilingnya. Hal itu akan menjadi kekuatan yang menginternalisasi.
seperti, tepat dalam mengambil keputusan di saat yang sempit, itqon dalam mengerjakan sesuatu hingga masalah yang teknis operasional sekalipun.
Nah,
Ternyata dan emang kenyataannya begitu,
ketika hubungan kita sudah baik dengan Allah swt, gak akan ada lagi tuh rona yang bisa membuat kita terlihat gagap ketika keadaan tiba2 berubah. Baik dalam keadaan sempit maupun lapang, tetap pesona yang akan selalu terlihat ada.
*Keren banget kan :D
Itu dia yang membedakan muslimah dengan yang bukan muslimah.
Naah, lanjut yaa..
Yang ke-2.. Baca Qur'an dan Maknanya..
*Loh koq malah jadi nyanyi.. (-__-")
yang ke-2 itu, WAWASAN YANG LUAS
Tapi bener juga ya, dengan membaca Qur'an dan Maknanya kita bisa mendapatkan wawasan yang luas tanpa batas.
:DUntuk menjadi lentera yang bisa memberikan sinar bagi orang lain, kita perlu bekal.
Kekuatan tsaqofah adalah kemampuan kita untuk memberi tentang berbagai pengetahuan asasi, sebab-akibat dan hikmah dari setiap persoalan. Tanpa banyak membaca mustahil kita bisa memberi cahaya.
Ilmu yang bermanfaat adalah AMUNISI utama bagi muslimah tangguh.
"Tapi kak, saya gak suka baca.."
Nah, Kalau kamu gak suka baca, mohonlah kepada Allah agar membimbing kita dalam menuntut ilmu dan gemar membaca.
Sebab, kata guru saya, siapa yang mendekatkan diri kepada Allah maka ia akan bersamanya dengan ilmuNya.
Seperti yang telah difirmankan oleh Allah dalam hadits Qudsi,
”Apabila seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatkan padanya sehasta. Apabila ia mendekatkan diri kepadaKu sehasta, maka aku akan mendekat padanya sedepa. Dan apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekat kepadanya dengan berlari kecil.”
:D
Oleh karena itu, mohonlah taufik kepada Allah ketika hendak membaca, tentu kita akan mendapatiNya amat dekat dan mengabulkan setiap permohonan kita sehingga lapanglah semua jalan kebaikan kepada kita.
yang ke-3
TEKUN DALAM SPESIALISASI
Dalam teori Multiple Intelegences yang di presentasikan oleh salah seorang teman saya (sebut saja namanya Ichan) di kelas TEFL-1,
Dalam diri manusia, ada 8 kecerdasan yang bisa kita asah, dan tidak harus semua itu ada dalam satu orang. Walaupun dalam hitungan ambang batas setiap orang bisa mengasahnya.
Ada yang bisa menjadi penulis untuk nasyrul fikroh dalam tataran yang lebih luas.
Ada yang bisa menjadi politisi, cendikiawan yang aktif meneliti, dan lain sebagainya.
Semua perlu spesialisasi di jalurnya masing-masing agar makin indah bertebaran di luar sana.
Tanpa spesialisasi akan susah untuk kita menemukan jawaban dari berbagai masalah.
Ketika banyak kaum ibu yang butuh tambahan penghasilan karena kurangnya uang belanja dari suami dan juga adanya waktu yang berlebih, maka dibutuhkan sosok enterpreuneur muslimah yang mempunyai kafaah dalam berdagang, dan juga mengelola sdm untuk industri rumahan yang bisa memanfaatkan tenaga dan waktu luang para ibu rumah tangga tersebut.
Ketika isu hari bumi sedunia kita butuh muslimah yang paham ilmu lingkungan dan juga ketika ada masalah trafficking terhadap perempuan kita butuh sarjana hukum yang bisa mengerti seluk beluk persoalan.
Nah,
Kata Teh fyanti Widuri di tulisannya yang di muat di Majalah Salimah,
beliau bilang :
Jika kita mencoba mengkaitkan dengan teori kecerdasan majemuk, sering muslimah mengembangkan diri sesuai dengan jenis kecerdasannya.
Di majalah itu, disebutkan bahwa ada 8 jenis kecerdasan Muslimah:
a. Muslimah Cerdas Bahasa (linguistik)
Berfikir melalui kata-kata. Muslimah seperti ini bisa menebarkan pemikirannya dalam bentuk tulisan. Ada juga yang bisa lebih menajamkannya dalam bentuk merangkum permasalahan yang sudah didiskusikan. Kalau dalam organisasi bisa di tempatkan di litbang atau Think Tank organisasi tersebut.
b. Muslimah Cerdas Matematis-Logika
Cara berfikir: melalui penalaran.
Cendiakiawan yang punya fikroh keislaman yang baik akan lebih bermanfaat. Mereka menebar ilmunya yang tak akan habis jika digunakan dalam rangka perbaikan umat. Muslimah seperti ini akan selalu dinanti potensinya.
c. Muslimah Cerdas Spesial
Cara berfikir: melalui kesan dan gambar.
Kegemaran: mendesain, menggambar, mebayangkan, mencoret-coret. Untuk mentransfer ide dan kebutuhan pengelolaan dokumentasi seseorang atau organisasi, atau pengetahuan secara luas dibutuhkan kerja-kerja seni untuk menghidupkan penyampaiannya. Biasanya muslimah seperti ini kreatif sekali.
d.Muslimah Cerdas Kinestetis-jasmani
Cara berfikir: melalui sensasi somatis.
Zaman shahabiyah para muslimah telah terdidik jasmaninya untuk lebih dioptimalkan agar bisa mengemban amanah dakwah yang sangat cepat konstelasinya.
Contohnya aja, Ada kak Asma binti abu bakar ra yang kuatnya luar biasa, beliau turun naik gunung membantu rasulullah dan ayahanda tercinta.
*Kalau kita mah, baru naik turun bukit aja udah kram kakinya.. -__-"
Trus, ada juga kak Nusaibah di medan perang.
dan masih banyak akhwat-akhwat lainnya yang keren-keren abieezz.
Ukhti..Muslimah itu tidak boleh terlihat lemas, loyo, lesu, lunglai dan L L laninya.
Ngomong-ngomong soal lemas, lesu dan lunglai, saya jadi ingat kejadian waktu lagi ad agenda olahraga bareng ibu-ibu dan wanita-wanita muda,
ibu-ibu nya suka bilang gini :
"Kami ni udah tue.. udah melahirkan. wajarlah kalau badan jadi lemah, lunglai tak bertenaga" (****, 25 tahun, 1 anak 1 suami)
Wahai ibu-ibu..
pasca melahirkan tidak boleh dijadikan alasan untuk menjadi lebih gampang lemah, loyo, lesu.
*Kalau belum pernah melahirkan sih, gampang aja ya ngomong kaya gitu -__-"(tapi semoga aja nanti praktekya juga bisa, aaminnn)
Tapi beneran loh ukhti..
Fisik ibu yang kuat menjadikan anak-anak yang kita lahirkan lebih berkualitas.
Coba liat aja di zaman Rasulullah (liat di buku yang menceritakan tentang siroh)..
Anaknya banyak, kuat-kuat, jagoan, tangguh, dan Ibu nya juga tangguh-tangguh banget.
Beda banget dengan wanita zaman sekarang,
baru melahirkan anak 1 aja, kapasitas nya langsung menurun kayak wanita yang udah berumur 40 tahun.
Kita kan calon ibu semua nih,
jadi, kalau mau punya anak-anak yang kuat, jagoan dan berkualitas, kita nya juga musti kudu berkualitass.
Nah, berkualitas ny itu, ditempa dari sekarang..
e. Muslimah Cerdas Musikal
Cara berfikir: melalui irama
f. Muslimah Cerdas Interpersonal
Cara berfikir: dengan cara melemparkan gagasan kepada orang lain.
Kegemaran memimpin, mengorganisasi, menghubungkan, menebarkan pengaruh, menjadi mediator.
Cocok sekali untuk membangun jaringan yang lebih luas. Pertemuan sosial, dagang, dll.
g. Muslimah Cerdas Intrapersonal
Cara berfikir: berhubungan dengan kebutuhan, perasaan, cita-citanya.
Proyek individualnya akan selalu jadi bahan perenungannya.
h. Muslimah Cerdas Naturalis
Cara berfikir: melalui alam dan pemandangan alam.
Mereka selalu peduli akan lingkungan. Kegiatan eco living yang akan menjadi kesehariannya. Cocok sekali jika menjadi motivator untuk go green.Keindahan itu akan terangkai utuh ketika semua berjalan beriring satu tujuan.
Nah, itu dia ke-8 jenis kecerdasan muslimah.
Kamu, masuk tipe yang mana??:D
Oke.
Lanjut lagi ya..
pengaruh yang ke-4 itu
Kemampuan untuk berjejaring (Networking).
Berjalanlah dengan seimbang.
Sepanjang jalan ketika hidup di dunia ini kita perlu untuk memadukan secara utuh amal-amal yang bersifat ubudiyah dan muamalah secara baik. Ketika kita terlalu fokus untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dan di waktu yang sama kita lupa peran sosial kita dalam bermuamalah terhadap makhluknya maka akan kita rasakan ketimpangan dalam wujud jafaaf ruuhi (kegersangan ruhani) begitu juga dalam keadaan sebaliknya. Jadilah manusia yang hidup dalam keseimbangan sebab itu melapangkan jalan.
Ketika marak sosial media di dunia maya. Sontak tak luput di belahan bumi manapun semua merasakan shock sosial karena memang pada dasarnya manusia butuh untuk bersosialisasi dan berekspresi. Walaupun dalam batas tertentu ada hal-hal yang semestinya tetap harus dijaga. Apalagi sebagai seorang muslimah.
Maksudnya disini, penting sekali kita mampu untuk berjejaring agar jangkauan kita semakin luas dan akhirnya semakin banyak yang ikut membantu kita menyebarkan kebaikan. Tapi sekali lagi ada adab yang harus kita jaga; bukan untuk popularitas pribadi,
Dari Abu Imran Al Jauny, bahwa Abu Bakar as Shiddiq radhiyallahu’anhu berkata, “Aku ingin sekiranya aku ini hanya sehelai rambut di sisi hamba yang mukmin.” Ungkapan itu tersirat makna kezuhudan seorang shahabat sekaliber Abu Bakar yang tidak ingin merasa lebih dari sesama hamba yang mukmin.
Jadi alangkah indahnya pribadi yang zuhud akan tampak terlihat di dalam keseharian pergaulan seorang muslimah. Bukan menjadi pribadi yang ingin selalu lebih di sisi yang hamba mukmin yang lain.
Bermuamalahlah dengan cinta, lapangkan dada dalam keadaan dipuji maupun di hina.
Genggam dunia di tangan kita letakkan kecintaan kampung akhirat di dada kita.
Semakin paripurna jika semua berpadu dalam sosok muslimah yang menjadi dambaan umat.
Tunggulah sebentar lagi kiprah-kiprah kami (muslimah) yang luar biasa. Menerangi setiap kegelapan yang ada di belantara dunia yang fana.
Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar